*Pria yang mudah menerima pencurahan cinta dari wanitanya, adalah dia
yang bersedia meminta maaf, meski pun dia tidak bersalah.*
Tidak ada wanita yang akan menyia-nyiakan pria-nya yang tidak bersalah,
tetapi yang ikhlas ‘menghibur’ wanita kecintaannya, dengan ‘mengambil
alih’ kesalahan sang wanita.
*Bagi wanita, tindakan ‘kecil’ itu adalah langkah anggun keperwiraan
seorang pria.*
Pria seperti itu sangat percaya diri, karena ke-pria-annya tidak akan
terganggu oleh penyerapan dari semua kesalahan yang ada di dalam
keluarganya. Dia tidak kehilangan kedamaian mengenai yang benar di dalam
dirinya, hanya karena dia meminta maaf - sebagai cara untuk
membahagiakan wanitanya.
Minta maaf-lah kepada Ibu Anda, walau pun Anda tidak bersalah; karena
beliau telah ikhlas menjadikan diri dan kehidupannya sebagai saluran
kehadiran Anda dalam tugas kepemimpinan Anda di dunia ini.
Minta maaf-lah kepada istri Anda, meski pun Anda tidak bersalah, karena
dia telah bersedia melahirkan anak-anak Anda, dan ikhlas menua bersama
Anda – sambil menunggu janji-janji Anda yang belum kunjung mewujud.
*Karir yang utama dan terbaik dalam kehidupan ini, adalah keluarga.*
Jika ada yang meragukan nasehat sederhana itu, mohon Anda sampaikan
beberapa kalimat yang berikut ini:
*Tujuan dari semua keberhasilan adalah pulang ke rumah dalam perasaan
damai.*
Karena, apakah guna dari semua keberhasilan, jika kita tidak damai?
*Keluarga adalah kehidupan kita yang sebenarnya.
Tidak ada siapa pun yang bisa disebut berhasil, jika dia tidak
membahagiakan keluarganya.*
Karena,
*Orang yang menelantarkan keluarganya untuk membahagiakan keluarga orang
lain, adalah sepalsu-palsunya orang.*
………..
Sahabat saya yang super,
marilah kita mensyukuri keberadaan kita di dalam keluarga kita.
*Bersabarlah dengan masalah-masalah yang ada dalam keluarga Anda.*
Janganlah berharap Anda dilahirkan dalam keluarga lain, karena itu tidak
akan pernah terkabul. Dan janganlah berharap Anda berada dalam
pernikahan lain, karena Anda-lah yang memutuskan untuk menikah.
*Tumbuhkanlah diri Anda untuk menjadi pribadi yang lebih kuat daripada
masalah-masalah Anda.*
Kita tidak mungkin diberikan masalah yang tidak bisa kita selesaikan.
Tuhan memberi-tahu bahwa kita sudah naik kelas dalam kemampuan kita,
dengan memberikan masalah yang lebih besar.
Ingatlah, bahwa ...
*Masalah adalah rahmat yang tidak kita sukai rasanya.*
...........
*Pilihlah untuk menjadi pribadi yang berbahagia.*
Kemampuan asli untuk berbahagia, sudah ada di dalam diri Anda.
Gunakanlah. Anda berhak untuk berbahagia.
*Jangan syaratkan orang lain untuk menjadi baik lebih dulu, sebelum Anda
bersedia untuk meramahkan diri.*
Mulailah dengan tindakan-tindakan kecil yang bisa Anda lakukan untuk
menjadi pribadi baik, yang tulus, yang ramah, dan yang ikhlas menerima,
bahwa, …
tidak mungkin Tuhan sampai hati membiarkan Anda, sebagai jiwa
kecintaan-Nya, berlama-lama dalam penistaan dan pelukaan oleh
orang-orang yang sampai hati.
Tuhan mendengar rintihan hati Anda dan melihat rambat lambat turunnya
butir-butir air mata itu, jauh sebelum Anda terluka oleh perendahan dan
penyepelean itu.
Apakah Tuhan sampai hati membiarkan jiwa kecintaan-Nya ini - mengabaikan
semua haknya untuk kesejahteraan dan kemuliaan, dan menukarkannya dengan
permintaan sederhana agar ia dibebaskan dari pilunya hati?
*Mereka yang ‘menjahati’ kita itu, sebetulnya tidak ingin berlaku jahat
kepada kita.*
*Mereka sedang sebetulnya diperankan oleh Tuhan untuk menjadi pribadi
yang menguji keberserahan kita kepada Tuhan.*
Sabarkanlah diri Anda.
*Semua yang terjadi, terjadi karena kehendak Tuhan.
Semua yang terjadi, terjadi dengan tujuan untuk memuliakan Anda.*
Dan ingatlah, bahwa …
*Keburukan yang menjadikan kita baik, adalah kebaikan.*
………..
Dikutip dari :
Loving you all as always,
*Mario Teguh*
Wanita Mulia Yg Memuliakan Prianya
Langganan:
Postingan (Atom)